Selasa ,11 Oktober lalu Divisi Humas mabes Polri menggelar acara bertajuk " Coffee Break With Kapolri , Menuju 100 Hari Kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian " ,bertempat di Ruang Rapat Utama Mabes Polri ,Jalan Trunojoyo nomor 3 , Jakarta Selatan . Dalam kesempatan ini , Jenderal Tito Karnavian menjelaskan kepada media bahwa memang masih ditemukan konflik yang terjadi di beberapa kantor Kepolisian di Indonesia. Hal ini menurutnya karena Commander Wish dari kebijakan kebijakan yang ada baru sampai tingkat Middle Manager ,belum sampai tingkat Foot Soldier. Karena itu Kapolri berusaha meningkatkan profesionalitas Polri dengan meningkatkan public trust.
Dalam kesempatan yang sama Kapolri menjelaskan bahwa di era reformasi ini kita semua akan mengalami dua fenomena dunia, yaitu demokratisasi dimana sistem politik berada di tangan rakyat sehingga semua elemen bangsa harus mendapatkan kepercayaan publik ,kemudian globalisasi yang mengedepankan keterbukaan dan transparansi dalam kinerja. Karena itu tingkat kepercayaan publik atau public trust harus diperhatikan oleh setiap elemen Kepolisian RI .
Kapolri juga menyoroti setelah 16 tahun mandiri ,tren kepercayaan publik kepada kepolisian bukan naik namun turun , hal ini tentu saja menjadi koreksi tersendiri terutama penilaian beberapa survei yang menunjukkan polri lembaga kurang dipercaya publik. Ada tiga hal terkait kepercayaan publik yang disoroti oleh Jenderal Bintang Empat peraih Adhi Makayasa 1987 ini ,yaitu
1. Kinerja Kepolisian harus semakin ditingkatkan khususnya profesionalisme penegakkan hukum
2. Kultur Kepolisian harus menghilangkan korupsi dan eksesif berlebihan
3. Manajemen Media yang kurang sesuai. Contoh misalnya, 430 ribu anggota kepolisian yang
bekerja dengan baik dan profesional tertutup
beritanya oleh 1 anggota kepolisian yang bertindak
kurang sesuai dengan norma hukum.
Tiga hal ini yang menurut Jenderal Tito Karnavian harus diperbaiki oleh Kepolisian RI.
Sukses Selalu Jenderal Tito Karnavian
Maju Terus Kepolisian Republik Indonesia
-Redaksi 38 Setia-