Menjadi salah satu personil POLRI yang bergabung dengan misi PBB adalah kebanggaan tersendiri bagi saya.Membawa bendera POLRI dalam misi perdamaian PBB merupakan impian saya sejak pertama kali menjadi perwira pertama. Saya bertugas pada misi UNAMID (United Nation - African Union Hybrid Mission In Darfur) , Sudan.
Sebagai seorang IPO (individual police officer) , saya dan rekan rekan lain bertugas di garis terdepan daerah terdampak akibat perang saudara yg berkecamuk di tanah Darfur, Sudan. Tugas kami antara lain berinteraksi langsung dengan masyarakat pengungsi. Dapat di bilang , seorang IPO berperan seperti Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di tanah Bilad al Sudan, yang artinya “daratan orang hitam”.
Setelah 5 bulan berada di tenda pengungsian, saya diberikan kepercayaan oleh pimpinan untuk menduduki posisi di markas besar UNAMID atau UNAMID MHQ sebagai enquiry & crime analysis officer. Hal ini merupakan kesempatan yang langka untuk seorang seperti saya dari yang berasal dari Asia , hal ini merupakan pembuktian bahwa polisi dari Indonesia mempunyai kemampuan investigasi yang tak kalah dibandingkan dengan negara negara lain.
Namun, UNAMID Police tidak diberikan kewenangan melakukan lidik dan sidik karena kebijakan Negara Sudan adalah tidak memberikan kewenangan melakukan penyelidikan dan penyidikkan . Kami ditugaskan melakukan joint investigation dengan menggunakan analisis yang dibuat bersama. Bekerja dengan rekan polisi dari berbagai negara merupakan pengalaman yang baru serta membutuhkan kesabaran serta kerjasama tim . Tugas tugas kami selalu terselesaikan dengan baik karena tujuan utama kami adalah dapat berkontribusi untuk membantu saudara sesama umat manusia yangs edang mengalami sedang kesusahan akibat konflik perang saudara yang terus berkecamuk
“ Just because it isn’t happening in your country , doesn’t mean it isn’t happening “
Penulis: AKP Agung Darmawan , SIK