"Serangan ini menjadi peringatan (alert) bagi semua
pihak terutama instansi publik yang strategis seperti rumah sakit yang menjadi
korban serangan saat ini, untuk meningkatkan kemampuan sistem pengamanan
informasi," demikian dikatakan oleh Kepala Badan Intelejen Negara ( BIN )
, Jenderal Budi Gunawan .
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Jenderal Budi Gunawan
mengingatkan instansi publik strategis di Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan sistem pengamanan informasi. Hal ini setelah salah satu rumah sakit
di Indonsia ikut menjadi korban serangan virus komputer global Ransomeware
WannaCrypt atau disebut juga WannaCry.
Jenderal Budi Gunawan menambahkan , serangan ini merupakan ancaman baru berupa
proxy war atau cyber war (perang siber) yang digunakan berbbagai pihak. Salah
satu tujuannya adalah untuk melemahkan suatu negara.
"Negara dan seluruh instansi terkait pengamanan
informasi harus mulai merubah paradigma sistem pengamanan informasi, dari
pengamanan informasi "konvensional" seperti Firewall dan Antivirus,
menjadi ke arah sistem pengamanan terintegrasi yang memiliki kemampuan deteksi
serangan secara dini (intelligence system) ke seluruh komponen sistem informasi
yang digunakan. “ demikian dalam keterangan tertulis Kepala BIN kepada media