Fenomena apa yang identik dengan Bulan Ramadhan selain
menjalankan ibadah puasa dan ngabuburit bagi anak anak hingga orang dewasa di
Indonesia pada umumnya ? Ya…bermain petasan. Permainan petasan sangat banyak
dilakukan oleh anak anak hingga usia dewasa untuk memeriahkan bulan suci bagi
umat Muslim ini . Namun tahukah anda bahaya dari permainan petasan , petasan
mampu menghilangkan nyawa orang tak berdosa . Bahkan petasan sendiri bukanlah
suatu tradisi Bulan Ramadhan, karena sejatinya Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi umat muslim
yang harus dihidupkan dengan kekhusyukan beribadah , bukan euforia petasan . Di
malam-malam bulan Ramadhan, masjid-masjid ramai terisi jamaah untuk menjalankan
ibadah sholat Tarawih, suara Tadarus Al Quran berkumandang menambah suasana
religius bulan Ramadhan. Namun, saat memasuki bulan Ramadhan suara petasan yang
memekakkan telinga juga mulai bermunculan. Mereka yang memainkan petasan
mendatangkan kesenangan bagi pelakunya, namun dibalik perilaku tersebut
terdapat hal-hal negatif yang dapat ditimbulkannya.
Beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari bermain
petasan antara lain ancaman ledakan petasan yang dapat mengakibatkan luka
secara fisik.Contoh kasus baru baru ini di Pamekasan , Madura , akibat terkena
ledakan mercon dua anak balita di Dusun Sumber Gunung, Desa Ambender, Kecamatan
Pegantenan, Kabupaten pamekasan, Jawa Timur, meninggal, setelah rumah mereka
meledak, Rabu 31 Mei 2017.
Kedua balita tersebut, yakni Alga (3) dan Anas (4). Satu
korban selamat, yakni Dani (13) sedang dirawat di Puskesmas Pegantenan.
Kapolsek Pegantenan, AKP Puryanto mengatakan, ledakan mercon terjadi sekitar
pukul 11.30 WIB. “Dugaan sementara, rumah mereka meledak akibat Mercon yang
disimpan di dalamnya, namun kami akan selidiki untuk mengetahui apa penyebab
pasti kejadian ini.” jelasnya kepada awak media di lokasi kejadian.
Puryanto menambahkan, dugaan itu muncul mengingat, Su’ud
(35) ayah salah satu kedua balita itu menyimpan banyak Mercon di rumah tersebut.
Selain rumah Su’ud, ledakan Mercon juga menyebabkan rumah tetangganya, Munir
mengalami kerusakan. Gentengnya bocor dan pecah.
Menurut salah satu warga, Muarif, ledakan terdengar sampai
radius 8 kilometer hingga ke perbatasan Desa Ambender. Dikira ledakan tersebut
karena ada pesawat jatuh karena sangat keras sekali.“Saya kira ada pesawat
jatuh karena dentumannya keras sampai ke perbatasan desa,” ungkapnya.
Sementara kondisi kedua korban tewas kondisinya sangat
mengenaskan. Salah satu anggota tubuhnya luka parah karena terkena langsung ledakan.
Peristiwa ini menjadi satu gambaran dampak negatif dari
petasan dan bukti nyata bahwa kerugian tak hanya sekedar materi namun juga
petaka bagi orangorang yang dikasihi serta warga sekitar . Sangat keliru bila
bermain petasan di bulan Ramadhan dianggap sebagai tradisi karena kebiasaan
yang diturunkan dari generasi ke generasi.Peristiwa ini menjadi satu gambaran dampak negatif dari
petasan dan bukti nyata bahwa kerugian tak hanya sekedar materi namun juga
petaka bagi orangorang yang dikasihi serta warga sekitar . Sangat keliru bila
bermain petasan di bulan Ramadhan dianggap sebagai tradisi karena kebiasaan
yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Orangtua memiliki peran yang besar untuk mencegah kebiasaan
bermain petasan dianggap sebagai tradisi. Orangtua perlu memberikan
psikoedukasi bahwa bermain petasan tidak memberikan manfaat positif bagi
anak-anak. Selain itu orangtua juga harus memberikan contoh untuk tidak bermain
petasan. Perilaku orangtua adalah contoh terbaik bagi anak-anak. Orangtua
jangan hanya sekadar memberikan materi kepada anak-anak dalam bentuk uang sebagai
kompensasi cara membahagiakan anak-anak. Anak-anak masih perlu kontrol orangtua
demikian juga remaja sehingga bermain petasan di bulan Ramadhan tidak lagi
menjadi tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Mari bersama saling menjaga keamanan dan kenyamanan
lingkungan di Bulan yang Suci bagi umat Muslim ini , jangan ragu untuk melaporkan
kepada pihak berwajib jika di sekitar
rumah anda dijadikan tempat industri petasan.