RT inisial nama seorang sopir angkot berusia
19 tahun di Jakarta Barat yang
tertangkap karena mencuri dari rumah mewah di Kramat Pela pada 28 Maret 2017
lalu, diketahui sempat berkeliling menggunakan Transjakarta dan memanjat
dinding dengan tinggi untuk melancarkan aksinya.
"Dari pengakuan tersangka dia sudah naik
busway, selanjutnya sampai di Al-Azhar situ mencari sasarannya," demikain
dikatakan Pelaksana tugas harian (Plh) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Budi
Setiyadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa , 18 Juli 2017 .
Kompol Budi mengatakan dalam perjalanannya
itu, RT melihat peluang dari rumah di Jalan Sungai Sambas II Nomor 28 yang
jendela atasnya terbuka. Sekitar pukul 22.30 itu, RT memasuki pekarangan dan
memanjat dinding untuk masuk ke jendela di lantai dua.
"Sampai di halaman rumah dia lalu memanjat
dinding rumah untuk sampai ke lantai dua. Dia bilang manjat tanpa bantuan alat.
Mirip spiderman," demikian
dijelaskan Kompol Budi.
Pemilik rumah yang berusia 60 tahun saat itu
sedang tidur terlelap. Ia tak menyadari beberapa barang berharganya seperti jam
tangan emas, cincin kawin, cincin berlian, anting berlian, hingga I-Pad digasak
RT dengan mudahnya.
Usai mengambil sejumlah barang itu, RT kabur
menghilangkan jejaknya hingga ke kampung halamannya di Palembang. Ia menjual
sebagian perhiasaan dan menyimpan I-Pad curiannya.
Setelah korban melapor, polisi pun memburu RT
berdasarkan sosok yang terekam dalam kamera pengawas atau kamera CCTV.
Pengejaran RT berlangsung lama lantaran ia berpindah-pindah tempat.
Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Selatan Iptu
Falva mengatakan penyidik bahkan sempat ke kampung halaman pelaku di Palembang
namun kembali lagi ke Jakarta. "Kami lalu melakukan pencarian di sekitar
Kapuk, Jakarta Barat dan berhasil menangkap pelaku. Dia bekerja sebagai sopir
angkot di kawasan itu," ungkapnya.