Polisi kembali
memeriksa pria berinisial DO, suami Sally, yang menjadi tersangka pembunuhan
bayinya. Diketahui Sally menyimpan jasad bayinya selama 3 bulan di dalam
freezer hingga akhirnya perbuatan itu terungkap pada Rabu, 2 Agustus 2017. "Kita melakukan pemeriksaan tambahan ke
suaminya hari ini," demikian dijelaskan
Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Choirul Yusuf .
Penyidik juga akan
mengagendakan pemeriksaan tetangga di sekitar rumah dan tempat usaha pencucian mobil
milik Sally.
Dalam perkara ini,
AKP Choirul Yusuf menyampaikan penyidik melibatkan tiga ahli yang keterangannya
akan dimuat di berkas perkara. Yaitu ahli psikiatri, ahli forensik, dan ahli
kandungan. Polisi menetapkan Sally sebagai tersangka kasus pembunuhan bayi.
Polisi menjerat Sally dengan Pasal 340 dan/atau Pasal 341 dan/atau Pasal 342
KUHP dan/atau Pasal 80 (3) juncto 76 c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak.
Kepada polisi, Sally
mengaku melakukan perbuatan keji kepada bayinya karena malu memiliki anak lagi
dari pernikahan sirinya. Dia khawatir akan status bayi itu kelak di mata hukum.
Sebab, anak pertama dari pernikahan sirinya dengan D kesulitan mendapatkan
berkas legalitas, seperti akta kelahiran.Anak pertama Sally yang merupakan
istri keempat dan menjadi istri kedua setelah istri pertama dan kedua D
diceraikan memang kesulitan saat akan masuk dan bersekolah di PAUD Tarakan .
Ternyata salah satu syarat daftar anak sekolah harus memiliki akte kelahiran.
![]() |
Tersangka dengan Psikolog |
Dalam keterangannya
kepada psikolog Kota Tarakan Provinsi Kaltara Fanny Sumajaow , “Anaknya ditolak
masuk sekolah, karena tidak ada akte kelahiran. Hal ini membuat SA menangis,
padahal waktu itu SA sedang hamil, sehingga ini membuatnya stres. Akhirnya SA berbicara dengan DO agar BC
dibuatkan akte kelahiran. Saat itu, suaminya berkata gampang dan bisa diatur. Namun,
ditunggu-tunggu akte kelahiran juga belum ada. Tentu saja hal ini membuat SA
semakin stres. Jadi menurut SA, DO ini hanya menjanjikan saja.” Ungkap sang
Psikolog yang telah berbicara dengan tersangka.
Lantaran stres
itulah, SA langsung berpikir bagaimana nanti nasib anak keduanya. Apabila
dilahirkan, nasibnya akan sama dengan BC yang tidak memiliki akte kelahiran. “Dari
hasil tes psikotesnya SA ini memiliki kepribadian introvert atau tertutup. Jadi
setiap masalah yang dihadapinya tidak pernah mau diceritakan kepada orang, dan
dipendam sendiri oleh SA. Hal inilah yang justru membuat SA semakin tertekan
dan melakukan perbuatan keji ini dengan penuh kesadaran.” Demikian ditambahkan
Fanny Sumajouw .
Seperti diberitakan
sebelumnya, SA melahirkan bayinya pada 28 Mei 2017 pukul 06.00 Wita di kamar
mandi dengan cara water birth atau
melahirkan di dalam air. Ia mengetahui
cara ini dengan melihat video water birth melalui YouTube. Bermodalkan video di
YouTube ia mencoba seorang diri melahirkan tanpa dibantu siapapun. Saat hendak
melahirkan, ia mengambil baskom bayi milik anak pertamanya berusia 2,5 tahun
berinisial BC. Baskom itu ia isi air, ketika merasakan kesakitan luar biasa,
akhirnya ia berusaha melahirkan sendiri. Saat bayinya keluar, SA melihat
bayinya bergerak. Namun waktu mau diangkat ternyata bayinya sudah tidak bergerak.
Menurut Psikolog,
usai melahirkan dan melihat bayinya tidak bergerak, pikiran SA kalut dan
akhirnya SA mengambil plastik hitam dan membungkus bayinya.Bayi tersebut lalu
dimasukkan ke dalam freezer kulkas yang ada di rumahnya karena takut ketahuan .
Usai menyimpan di
dalam freezer, dua hari kemudian tepatnya 30 Mei 2017, SA dengan inisiatif
sendiri langsung memindahkan bayinya ke dalam freezer di tempat pencucian mobil
suaminya di Jalan Pulau Bunyu RT 11 Kelurahan Kampung Satu.
Di tempat pencucian
mobil tersebut, SA memasukkan plastik hitam berisi bayinya tersebut ke dalam
panci. Selanjutnya, panci tersebut dimasukkan ke bagian bawah chest freezer
bersama dengan daging, ayam, dan lain-lainnya. SA sehari-harinya diberi tugas
oleh suaminya untuk mengelola pencucian mobil.SA melarang karyawannya membuka
panci tersebut.DO yang juga sudah diperiksa polisi mengaku tidak tahu menahu
soal kehamilan istrinya.DO sendiri adalah pengusaha toko sembako, penjual kayu
gaharu, kontraktor hingga pencucian mobil dan motor yang saat ini heboh
dibicarakan karena menjadi TKP aksi kriminal SA menyimpan bayinya dalam
freezer.