Seorang wanita bernama Anik usia 40 tahun,
ditemukan tewas dalam keadaan kepala terluka dan memegang ukulele atau gitar
kecil di Jalan TB Simatupang, Jumat, 17 Nopember 2017 . Kepala Seksi Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Ansorie mengatakan,
Anik tewas karena jatuh dari bus Kopaja saat sedang mengamen. Menurut Ansorie,
Anik jatuh bersama anaknya, Angga yang masih berusia 5 tahun , dari bus Kopaja
605A Jurusan Blok M-Kampung Rambutan yang melaju kencang selepas lampu lalu
lintas.
"Ketika Anik sedang ngamen di perempatan
Cilandak KKO, lampu berwarna hijau, sehingga Kopaja jalan. Anaknya si Angga
bilang sama ibunya agar jangan turun (bus), tetapi ibunya ngotot turun walau
pun Kopaja sudah jalan," demikian ungkap Ansorie, Minggu, 19 Nopember
2017.
Petugas di lokasi pun melarikan Anik dan
anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu. Tetapi sayang, nyawa
Anik tak tertolong.
"Waktu turun, entah Kopajanya sudah
melaju kencang atau kaki kirinya menginjakkan tanah kurang pas, sehingga
terpeleset dan akhirnya si ibu jatuh dan kepalanya membentur trotoar dan
meninggal dunia." terang Ansorie.
Setelah dinyatakan meninggal di RSUD Pasar
Minggu, pihak Dinsos menghubungi keluarga Anik. Dua anak Anik lainnya, Daus
(16) siswa kelas 1 SMK Pertiwi 1 dan Sabila (8) siswi kelas 2 SDN 06
Kramatjati. Mereka menangis histeris begitu mengetahui sang ibunya meninggal
dunia.Diceritakan kalau Anik mengamen untuk membiayai keluarga, karena suaminya
hanya bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kramatjati. Anik biasanya
mengamen bersama anaknya Angga di kawasan Pasas Rebo, Kampung Rambutan dan
Cilandak. Selain mengamen di jalanan Anik juga mengamen di bus.