Aparat
gabungan Polri-TNI berhasil mengusai lokasi yang dikuasai Kelompok Kriminal
Bersenjata (KKB), tanpa satupun aparat dan sandera yang terluka. Operasi ini hanya berlangsung sekitar 1 jam 18 menit. Warga
di Desa Binti dan Desa Kimbley, Tembagapura, Mimika, Papua, bisa dibebaskan
melalui operasi penyelamatan ini. Sebanyak 344 warga Kampung Kimbely dan
Kampung Longsoran, Kecamatan Tembagapura, Mimika, Papua yang disandera Kelompok
Kriminal Bersenjata (KKB) selama sepekan lebih. Operasi pembebasan kemarin
dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, Pangdam XVII
Cendrawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit, dan Asisten Bidang Operasi Kapolri
Irjen Pol M Iriawan. Operasi pembebasan dilakukan secara bertahap sejak pagi
hari hingga petang hari.
Diatara para
personil yang ikut dalam tim gabungan tersebut, terdapat seorang perwira muda
lulusan Akpol tahun 2006 angkatan 38
Setia, Kompol. Malvino Sitohang. Berikut
ini adalah kisah penyelamatan yang disajikan dalam foto-foto.
Persiapan menuju tempat pembebasan sandra, Kompol Malvino (jaket abu-abu) melakukan observasi setelah menerima arahan dari Kapolda Papua.
"Evakuasi berlangsung secara bertahap karena jalan masih rusak,
sedang diperbaiki. Kita akan berupaya untuk berjalan kaki ke atas. Kita
berharap teman-teman yang lain menjaga d alam proses perjalanan,"
keterangan dari Kapolda
Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Setelah melakukan perjalanan maka tim tiba di tempat para sandera dan langsung melakukan pembebasan sandra. Sementara Kompol Malvino menemui para sandra dan memberikan bantuan pertama kepada para sandra.
Memberikan minuman air kepada sandra yang kehausan.
Memberikan semangat kembali kepada para sandra terutama anak kecil yang sempat mengalami trauma karena adanya peristiwa ini.
Walaupun masih tampak trauma yang mendalam dari para sandera namun dengan kehadiran Bhayangkara Negara akan mengobati trauma yang dihadapi.
Para sandera orang tua dan anak-anak mengalami trauma yang mendalam karena peristiwa ini
Upaya pembebasan sandera ini adalah sebuah bukti kehadiran negara dalam segala sendi kehidupan masyarakat. Negara tidak boleh kalah dengan insurgensi yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin menghancurkan Indonesia.