Paus Fransiskus menyoroti perjuangan para
imigran dan pengungsi dalam pesannya untuk menyongsong tahun baru. Paus juga
menyerukan agar pemimpin dunia menawarkan bantuan lebih kepada mereka pada
tahun ini. Dilansir dari CNN, di hadapan 40.000 orang di Lapangan Santo Petrus,
pemimpin umat Katolik Roma di seluruh dunia ini berharap pemerintah memberikan
mereka akses terhadap pendidikan, dan kesejahteraan.
Dia memberikan penghormatan kepada para
imigran dan pengungsi yang telah melakukan perjalanan panjang dan berbahaya,
demi mencapai masa depan yang lebih baik. " Imigran dan pengungsi, baik
pria dan wanita, mereka mencari kedamaian, inilah semboyan saat ini,"
himbau Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus juga mengajak umat untuk
mendaraskan doa Angelus atau Malaikat Tuhan untuk menandai penetapan 1 Januari
sebagai Hari Perdamaian Dunia oleh Gereja Katolik. "Tolong jangan
memadamkan harapan di hati mereka, kita tidak boleh mencekik harapan kedamaian
mereka." Tegas Paus Fransiskus.
Pada beberapa tahun terakhir, jumlah imigran
yang melewati jalur berbahaya di Laut Tengah dari Afrika Utara dan Timur Tengah
telah mencapai tingkat krisis.
Tahun lalu, Paus Fransiskus juga telah melakukan
perjalanan ke Myanmar dan Bangladesh, di mana etnis minoritas Rohingnya
melarikan diri dari serangan operasi militer di Myanmar.
Paus Fransiskus juga mengingatkan kembali
bahaya senjata nuklir melalui sebuah foto yang diambil pada tahun 1945. Foto tersebut
menggambarkan seorang anak yang menjadi korban selamat serangan bom atom di
Nagasaki.
Atas permintaan dari Paus Fransiskus, Vatikan
mencetak dan menyebarkan sebuah foto yang menggambarkan seorang anak Jepang
tengah menggendong adiknya yang sudah meninggal untuk dikremasi. Di bagian
belakang foto terdapat tulisan yang sepertinya adalah judul foto tersebut,
yaitu "Buah Peperangan".
Foto yang diambil pada tahun 1945 itu
merupakan karya seorang fotografer Angkatan Laut AS, Joe O'Donnell. Foto itu
diambil tak lama setelah Amerika menjatuhkan bom atom ke Jepang di pengujung
Perang Dunia II. Adapun pada sisi belakang foto yang akan disebarkan Vatikan
terdapat tanda tangan Paus Fransiskus dengan tambahan keterangan foto.
"Ekspresi kesedihan anak laki-laki itu
hanya ditunjukkan dengan isyarat menggigit bibirnya hingga mengalirkan
darah." tulis Paus Fransiskus.
O’Donnell menghabiskan waktu empat tahun dalam
mendokumentasikan dampak serangan bom AS di Nagasaki dan Hiroshima.
Foto-foto karyanya salah satunya diedarkan
oleh kantor pers Vatikan menjelang hari Perdamaian Dunia Gereja Katholik Roma
yang dirayakan setiap tanggal 1 Januari.
Analis Vatikan John Allen mengatakan, apa yang
dilakukan Paus konsisten dengan upayanya semenjak dia terpilih untuk selalu
menyuarakan perlawanan terhadap apa yang saat ini disebut dengan "Perang
Dunia Ketiga".
Dalam pidato Tahun Baru di hadapan 40.000
orang di lapangan Santo Petrus, Paus juga mengkritik rencana Trump yang ingin
membangun tembok di perbatasan AS dengan Meksiko.
Paus menyampaikan, politisi yang memicu
ketakutan akan para migran dapat menabur tindak kekerasan dan juga rasisme.
Paus Fransiskus menggambarkan para migran dan
pengungsi sebagai mereka yang paling lemah dan paling membutuhkan.
"Tolong, janganlah kita padamkan harapan
yang ada di hati mereka. Janganlah kita hilangkan harapan mereka akan
perdamaian." kata Paus Fransiskus.
"Setiap orang memiliki hak untuk
mendapatkan kedamaian. Banyak dari mereka rela mempertaruhkan nyawa, melakukan
perjalanan yang panjang dan berbahaya, menghadapi ketegangan dan
penderitaan." tutup Paus Fransiskus .