Bismillahirahmani rahim
Assalamualaikum WR. WB.
Salam sejahtera buat kita semua
Yang Saya Hormati
-Ketua Mahkamah Agung RI
-Pimpinan DPR RI
-Ketua Umum Partai Golkar yang saya cintai beserta seluruh
jajaran yang hadir di dalam acara ini
-Sahabat-sahabatku yang mulia para anggota DPR RI
-Sekjen DPR RI dan seluruh hadirin yang saya muliakan,
-Termasuk Rekan-rekan seperjuangan para wartawan, baik cetak
maupun elektronik yang saya
banggakan
(Masih segar dalam ingatan saya, 32 tahun yang lalu saya
duduk dan kadang berdiri di atas sebagai wartawan, dan sampai saat ini pun saya
masih wartawan)
Pertama-tama, saya ingin mengajak kita semua untuk
mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, sebab hanya berkat rahmatnya kita
semua dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini.
Selanjutnya, karena suasana masih di awal tahun, saya ingin
mengucapkan selamat tahun baru kepada semua rekan dan sahabat di Dewan
Perwakilan yang terhormat ini. Semoga tahun 2018 lebih baik lagi dari
tahun-tahun sebelumnya, dan semoga perjalanan bangsa kita tetap diberi
bimbingan dan hidayah oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Sebelum memulai sambutan singkat ini, perkenankanlah saya
mengajak seluruh hadirin untuk mengirimkan doa dan harapan kesembuhan kepada
kolega kita yang juga Ketua DPR RI periode Januari hingga November 2016, yaitu
Saudara Ade Komaruddin. Semoga rekan kita ini dan keluarganya diberi ketabahan
dan kekuatan untuk pulih kembali. Amieen.
Saudara-saudara yang saya muliakan Hadirin yang saya hormati
Sebagai Ketua DPR RI yang baru saja dilantik, saya ingin
mengucapkan syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang dilimpahkan kepada
saya. Di hadapan saudara-saudara semua, dengan mengucapkan
bismillahirrahmanirahim, saya berjanji untuk melaksanakan amanah mulia ini
dengan sebaik-baiknya.
Secara khusus, saya sampaikan kepada Bapak Airlangga
Hartarto, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, saya mengucapkan apresiasi yang
sebesar-besarnya. Saya bertekad untuk melaksanakan tugas baru ini dengan
sepenuh hati, dengan tetap meminta petunjuk kepada Allah SWT, serta dengan
senantiasa berpegang teguh pada pilar-pilar utama kebangsaan kita, yaitu UUD
1945, Pancasila, NKRI, dan prinsip mulia Bhineka Tunggal Ika.
Posisi yang terhormat sebagai Ketua DPR RI bukanlah sekadar
jabatan atau kedudukan, tetapi sebuah amanah untuk merealisasikan cita-cita
bersama akan sebuah negeri yang lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih
bermartabat. Untuk itu, saya akan melaksanakan tugas mulia ini dengan
melibatkan semua elemen politik yang ada, bukan dengan mempertajam perbedaan,
tetapi untuk mencari persamaan serta untuk membuka kemungkinan bagi kerja sama
yang lebih harmonis.
DPR RI harus menjadi sebuah simbol dari cita-cita ideal
bangsa Indonesia. Walaupun harus diakui bahwa selama ini idealisasi semacam itu
masih terasa jauh, namun kita tidak boleh perputus asa. Kita menyadari bahwa
kaum politisi di lembaga terhormat ini masih sering dikritik dari kiri dan
kanan. Semua ini harus kita terima dengan besar hati dan kita jadikan tekad
untuk berbuat yang lebih baik lagi. DPR bukanlah Jaka Sembung naik ojek, alias
tidak nyambung Jack! Tetapi, Abang Jampang bawa pedang, alias gampang mengikuti
keinginan rakyat yang berkembang.
Singkatnya, di masa-masa mendatang kita harus terus bertekad
untuk mewujudkan lembaga perwakilan yang representatif, harmonis dan produktif
sekaligus. Hanya dengan semua inilah demokrasi Indonesia akan menjadi demokrasi
yang matang.
Selain semua itu, DPR RI adalah juga simbol kemajemukan
masyarakat Indonesia. Senayan adalah pelangi Indonesia. Di sinilah kita bertemu
dengan semua spektrum politik kebangsaan kita. Kita harus merawat keragaman
ini, sambil berupaya agar masyarakat Indonesia yang diwakilinya mampu untuk
terus melangkah mengejar kemajuan bersama.
Selain itu, Senayan adalah juga refleksi dari dinamika dan
perkembangan di Tanah Air. Sekarang zaman berputar cepat, politik kian berubah,
dan generasi baru mulai tumbuh dan berkembang. DPR sekarang adalah DPR di
“zaman now,” sebuah lembaga politik yang terus menjadi sorotan, di tengah
terpaan arus sosmed, dan karena itu harus terus terbuka untuk mengadopsi
kehendak serta tuntutan zaman baru.
Kita tidak boleh tenggelam dalam zaman yang lewat. Kita
harus bergerak bersamanya, atau terancam untuk menjadi lembaga perwakilan yang
semakin tersudut. Insya Allah, atas kesadaran dan kerja keras kita bersama, hal
semacam ini tidak akan terjadi.
Hadirin yang saya muliakan Saudara-saudara yang saya cintai
Dalam waktu sisa yang tidak terlalu lama, saya juga akan
berupaya memperkuat fungsi dasar DPR RI, yaitu legislasi, pengawasan, dan
anggaran. Ketiga fungsi ini harus berjalan seiring dan saling mendukung.
Termasuk penguatan terhadap tugas, fungsi dan kewenangan Mahkamah Kehormatan
Dewan (MKD), sebagai benteng kehormatan tidak saja kepada para anggota. Tetapi
juga kepada DPR sebagai institusi lembaga tinggi negara.
Sebagai bagian dari pimpinan DPR, panduan kami dalam
mengordinasikan kerja-kerja politik dari alat kelengkapan dewan adalah amanat
konstitusi. Dalam hal ini, kami akan mendorong lahirnya produk-produk legislasi
yang relevan dengan kepentingan jangka panjang seluruh bangsa Indonesia. Kami
juga akan melakukan pengawasan yang seksama dan responsif terhadap kebutuhan
rakyat, serta memastikan alokasi anggaran yang mampu mendorong kesejahteraan
dan keadilan sekaligus.
Selain semua itu, khusus terhadap lembaga eksekutif, dan
lebih khusus lagi terhadap Pemerintahan Presiden joko Widodo, saya akan
membantu untuk memposisikan lembaga perwakilan yang terhormat ini sebagai
sebuah mitra yang kontributif, produktif, akrab dan bersahabat.
Dalam perjalanan kebangsaan Indonesia, DPR adalah mitra
eksekutif. Sebagai Mitra kita akan mendorong berbagai program dan kebijakan
yang memang baik dan perlu. Namun, sebagai mitra sejati tentu kita harus siap
dan sanggup mengingatkan, serta turut memberikan solusi bagi berbagai hal yang
masih perlu dibenahi. Semua yang sudah berjalan baik harus dilanjutkan, namun
berbagai hal yang memang masih perlu dibenahi tentu harus dicarikan jalannya.
Salah satu pokok soal yang harus kita perhatikan dengan baik
adalah masalah korupsi. Terus terang, dalam soal ini, di dalam masyarakat sudah
berkembang sebuah citra yang sangat negatif terhadap DPR RI. Kita harus
menyadari hal ini serta melakukan langkah-langkah mendasar untuk mengubahnya,
terutama dimulai dari diri dan “rumah” kita terlebih dahulu.
Selain itu, secara kelembagaan, kita juga harus memperkuat
dan mendorong sinergi dari tiga lembaga hukum yang ada, yaitu KPK, kejaksaan,
dan kepolisian. Jikaketiga lembaga ini semakin kuat dan efektif, maka harapan
akan sebuah negeri yang bersih dengan pemerintahan yang kuat serta berwibawa
akan semakin mudah untuk terwujud.
Saudara-saudara yang saya hormati
Hadirin yang saya muliakan
Insya Allah, atas bantuan semua pihak, tujuan mulia tersebut
akan tercapai.
Visi baru DPR RI jaman now sebagaimana yang diamanatkan
kepada saya oleh Ketua Umum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto, akan saya
laksanakan dengan sebaik-baiknya.
Sekali lagi, saya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya
atas kepercayaan besar yang telah diletakkan di pundak saya. Saya juga
menyampaikan terima kasih dari hati yang tulus kepada semua pihak yang telah
membantu perjalanan karir saya sejauh ini.
Saya tidak pernah mencari dan meminta sebuah posisi, namun
jalan hidup dan takdir ilahi ternyata mempunyai suratannya sendiri. Karena itu,
saya juga memohon doa kepada semua pihak agar perjalanan saya ini tetap berada
di garis yang lurus dan diridhoi oleh Allah SWT.
Akhirnya, kepada kawan dan sahabat di lembaga perwakilan
yang terhormat ini, tidak ada yang dapat saya tawarkan selain semangat
persahabatan dan kerja keras dalam menyusun langkah bersama di masa-masa
mendatang.
Sebelum saya akhiri, izinkan saya menyampaikan dua bait
pantun.
“Antara Senayan dan Merdeka Utara
Lewat Thamrin belok di Monas,
Kalau kita padu bersama
Negeri jaya semua puas.
Senyumnya manis selendang pelangi
Amboi indahnya memukau hati,
Kita bertekad melangkah bersatu
Rakyat senang Indonesia maju.”
Bagi saya, DPR yang lebih baik, berwibawa dan dicintai
rakyat adalah harga mati. Tak ada langkah berhenti. Apalagi langkah mundur.
Salam tiga jari: “Lapangan Kerja, Sembako murah dan rumah
terjangkau”. Itulah tujuan kita berada di gedung ini sebagai wakil rakyat.
Maju terus DPR RI, maju terus Indonesia.
Sekali layar terkembang, surut kita berpantang!