Kita sering mendengar kata identitas, bahkan sebagai seorang anggota kepolisian, kita sering kali menanyakan identitas seseorang, namun apa itu sebenarnya yang dinamakan identitas. Identitas umumnya dimengerti sebagai suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi, suatu kesatuan unik dari diri seseorang atau sebuah kelompok yang memelihara kesinambungan arti masa lampaunya sendiri atau kelompok itu bagi diri sendiri dan orang lain; kesatuan dan kesinambungan yang mengintegrasikan semua gambaran diri, baik yang diterima dari orang lain maupun yang diimajinasikan sendiri tentang apa dan siapa dirinya serta apa yang dapat dibuatnya dalam hubungan dengan diri sendiri dan orang lain.
Identitas diri seseorang juga dapat dipahami sebagai keseluruhan ciri-ciri fisik, disposisi yang dianut dan diyakininya serta daya-daya kemampuan yang dimilikinya. Kesemuanya merupakan kekhasan yang membedakan orang tersebut dari orang lain dan sekaligus merupakan integrasi tahap-tahap perkembangan yang telah dilalui sebelumnya.
Fromm (1947), menyatakan bahwa Identitas diri dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dari identitas sosial seseorang dalam konteks komunitasnya. Selain mahkluk individual yang membangun identitas dirinya berdasarkan konsep atau gambaran dan cita-cita diri ideal yang secara sadar dan bebas dipilih, manusia sekaligus juga mahkluk sosial yang dalam membangun identitas dirinya tidak dapat melepaskan diri dari norma yang mengikat semua warga masyarakat tempat ia hidup dan peran sosial yang diembannya dalam masyarakat tersebut.
Masyarakat yang ada di Indonesia terdiri dari berbagai macam, suku, ras, agama serta bahasa yang berbeda-beda. Namun dalam perbedaan itu ada satu kelompok yang menyatukan dirinya dalam sebuah kelompok yang terbentuk pada tahun 2003. Sebuah kelompok anak muda pada masa itu yang berkumpul dalam suatu tempat di sebuah akademi yang diinginkan oleh ratusan ribu anak muda Indonesia untuk berada di dalamnya. Akademi Kepolisian, di sanalah mereka berkumpul, anak- anak muda laki-laki dan perempuan terbaik dari hasil seleksi yang ketat bergabung dalam suatu kelompok yang kemudian diberi nama Angkatan 38 Setia. Anak- anak muda ini menjalani pendidikan selama 3,5 tahun di Akademi Kepolisian dan berhasil lulus pada tahun 2006 untuk menjadi perwira muda pada masa itu. Kumpulan anak-anak muda yang berasal dari berbagai masyarakat itu kemudian kembali berpisah dan menjalani tugas di seluruh wiayah indonesia bahkan juga di luar negeri. Identitas kelompok yang dibentuk selama 3,5 tahun di Akademi Kepolisian, setelah sekian tahun berdinas dirasakan agak mengendur.
Namun, pada tahun 2018 ini, setelah 12 tahun berdinas di kesatuan masing-masing, kelompok ini kemudian membuat suatu identitas baru bagi kelompoknya yaitu Salam Jempol Bengkok yang dikenal dengan Salam Jemkok. Salam yang ditunjukkan dengan genggaman tangan dan jempol yang dibengkokkan. Salam yang mempersatukan, mengeratkan dan mengencangkan kembali identitas 38 untuk selamanya saling hormat, saling asah, asih dan asuh sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Sang Maha Penguasa Waktu.
Salam Jemkok
Salam jemkok saat ini menjadi sebuah gerakan yang fenomenal di angkatan 38 setia. Bagaimana tidak ? dengan wujud Gerakan yang simpel namun unik telah berhasil menyedot perhatian para “sahabat setia” untuk mempraktekanya.
Salam jemkok yang telah diakui di internal para “sahabat setia” yang menurut terbagi dalam 3 bagian utama yaitu :
1. bagian 4 jari (telunjuk, tengah, manis dan kelingking) yang tergenggam memiliki makna yaitu : jari telunjuk dilambangkan sebagai masyarakat dari berbagai elemen atau struktur sosial yang harus diayomi, dilindungi dan dilayani. Jari tengah dilambangkan sebagai keimanan (kar jari yang paling panjang/hal yang hrs diutamakan), jari manis adalah integritas dan jari kelingking adalah keilmuan. Sedangkan jari yang tergenggam diartikan 3 hal tersebut (iman, integritas dan ilmu) wajib dimiliki oleh setiap sahabat setia sehingga dapat menjadi sebuah kekuatan besar guna melindungi, mengayomi dan mengayomi masyarakat.
2. Bagian jempol yang bengkok memiliki makna yaitu : jari jempol/ibu jari adalah simbol dari pemimpin. Sedangkan bengkok artinya kerendahan hati.
3. Bagian lekukan yang dimulai dari jempol yang membengkok hingga ujung ruas kedua dari jari telunjuk mewakili angka 6 yang mengartikan angkatan akpol 2006 (38 setia).
Oleh karena itu jika dimaknai secara keseluruhan (komprehensif) bahwa salam jempol bengkok (jemkok) adalah seorang pemimpin dari angkatan 2006 (38 setia) yang memiliki keimanan, integritas dan kelimuan, namun tetap mengedepankan kerendahan hati sebagai sebuah kekuatan besar guna melaksanakan tugas utamanya melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.
Jayalah Detasemen Tercinta